Setelah
cibiran angin meraba bebuluan pundak,
datang
" langang " mengasuh pikiran setengah kosong.
Dengarkan
aku di saat jarum jam lurus ke arah langit malam.
bebunyian
" saluang " mengantar pikiran ke arah keramat,
putaran
" gasiang " memulai ritual sakit hati.
dulu
kau bagian masyarakat, sekarang kau hanya di sebahagian masyarakat.
mantera
mengalun serupa pekik sakit,
nyanyian
berirama tangisan duka manusia sengsara.
tak
ada risau dosa untuk pembalas murka,
tak
akan mengenal sebab untuk melepas akibat.
ulak
karang, 3 Des 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar