Sepenggal rindu membawaku
bersetubuh bersama subuh,
seperti subuh yang sudah lusuh,
aku selalu berbinalu untuk mengasuh rindu
tak perlu lagi aku membuka kalbu
di waktu subuh, karena isi hati sudah setengah mati
mendengar surau bergurau saja
saya tidak sedikitpun risau.
sepenggal rindu membawaku
bersetubuh bersama subuh,
sepertia sedia kala, kelambu
lusuh akan selalu setia membawa dongeng tanpa ada surga
pecayakah dirimu akan neraka itu
kejam ataupun bermuka suram
saya rasa tak ubahnya seperti
ujung jarum jam di atas sebuah meriam
sepenggal rindu membawaku
bersetubuh bersama subuh,
embun subuh kali ini sudah
memperkosa isi detak jantungku
kapan kiamat diri akan mengusung
pikiran untuk menuju pituah dari sang ibu
dan pula saat aku berbaring subuh
hatiku masih tak kuasa melepas tindihan angkuh
oase, 010611 05:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar