Selasa, 17 Januari 2012

(pencarian) : bawah tumit sampai ujung jejari kaki ibunda



untuk sajak

menulis dengan tinta fana di pemandangan fatmorgana,
seperdelapan  usia terpangkas untuk secarik kertas.
berpesan,
bersajak tak seperti bersujud nak.
begitu terpandang selembar sajadah berludah tak begitu basah,
seperti itukah pembeda agama dengan budaya.

sujud berupa sajak, sajak sudah jarang bersujud.
terdengar,
itukah agamamu sekarang nak.
begitu tertoleh kitab sujud dan kitab sajak,
seperti itu kau menggunakan hobi dengan mengabaikan nabi.

sudah saatnya bermalam dengan matahari untuk memintal bulan di esok pagi,
tergolek pesan ibunda,
buangkan pena tinta mimpi, agar dirimu terjauh dari secangkir kopi dan sakitmu di kemudian hari.
ibunda juga seorang pemimpi, tidak dengan pena tinta fana.
tapi untuk isi hati cita - cita luhur anaknya.
esok kemudian hari akankah terjemput pesan yang telah mendaun di ujung bibir ibunda.

buanglah penamu, sudah saatnya kau mematri pikiran untuk calon istri.
lekas pasangkan sepatu kulit  untuk mengeringkan peluh ayahandamu.
seperti tangis anak pengemis, begitulah tangisku.
tak akan mendurhakaimu, karena surgaku di bawah tumit sampai ujung jejari kakimu.

ulak karang, 25 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar