Rabu, 01 Februari 2012

DI KESOREAN

Kamu,
Hanya sebatas simpang presiden.

Sedang aku,
Berbatas sepanjang khatib sulaiman.

Di sana,
Selalu kita bermandi tangisan mimpi.
Sesaat sore mulai bermadu senja hari.

Cerita itu, bukan batu.
Tapi bisa berbinalu dan berbalik membangun malu.


Kamu,
Bercengkrama sepanjang penyusuran aliran nama.
Sementara kita,
Belum begitu berbuah dari kunyah.

Besok, kita bercanda untuk melamar di perempatan damar.

28 jan 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar